Senin, 24 Maret 2014

MAKALAH BBLR

MAKALAH
KOMUNITAS (BBLR)
DosenPembimbing : Sulistyowati, SST., M.Kes


 Oleh Semester IV A :

1.        Ana Rohmatul Ula
2.        Desynta Dian Safitri
3.        Diah Ayu Anggraini
4.        Ika Fatmawati
5.        Ilvia Avida
6.        Ita Ifayanti
7.        Kholidatul Ni’mah
8.        Linda Elis
9.        Novita Dwi W
10.    Nanik Susanti
11.    Renny Indar Lestari
12.    Veti Nur Ariskah


PROGRAM STUDI DIII – KEBIDANAN
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2013





KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah  yang  berjudul  “Tanda – Tanda Bahaya pada Bayi”  dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah dalam rangka  Program  Studi  DIII  Kebidanan STIKES MUHAMMADIYAH Lamongan.
            Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Bapak  Drs. H. Budi utomo, Amd.Kep.M.Kes, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Lamongaan
2.      Ibu Hj. WS. Tarmi, SST., S.Psi., M. Kes, selaku  Prodi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan
3.      Ibu Sulistyowati, SST., M. Kes, selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Komunitas.
4.      Dan pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.


Lamongan, 22 Maret 2014



Penulis






DAFTAR ISI




HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1  Latar Belakang............................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3  Tujuan............................................................................................. 2
1.4 Manfaat........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
            2.1 Pengertian...................................................................................... 3
            2.2 Karakteristik BBLR...................................................................... 3
            2.3  Etiologi BBLR ..............................................................................4
            2.4   Faktor Predisposisi....................................................................... 5
            2.5  Diagnosa dan Gejala Klinis BBLR............................................... 6
            2.6   Penanganan................................................................................... 7

BAB III PENUTUP....................................................................................... 8
            3.1  Kesimpulan ................................................................................... 8
            3.2  Saran.............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9











BAB I
PENDAHULUAN

1.2  Latar Belakang
Bayi baru lahir Rendah atu Bayi premature adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan 37 minggu (Dihitung dari haid terakhir) dan dengan berat badan < 2500 Gram. Mengganti istilah bayi premature dengan Bayi Berat Badan lahir Rendah karena disadari tidak semua bayi dengan Berat Badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bukan bayi prematur.
Dalam beberapa dasawarsa ini perhatian terhadap janin yang mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal ini di sebabkan masih tingginya angka kematian perinatal dan neonatal karena masih banyak bayi yang dilahirkan dengan Berat Badan Lahir rendah di Negara maju bekisar antara 3,6 – 10,8 % , di Negara berkembang bekisar antara 10 – 43 %. Anak- anak dan orang dewasa yang pada saat lahir merupakan Berat Badan Lahir Rendah lebih sering mengalami masalah utama, Seperti Serebral palsi, Retardasi mental, Berhasil mengembangkan adaptasi social, psikologi dan fisik terhadap lingkungan yang semakin kompleks. Maka dari itu di butuhkan Asuhan Kebidanan BBLR yang sesuai dengan standart profesi kebidanan.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1  Apa pengertian dari bayi berat lahir rendah?
1.2.2  Apa karakteristik dari bayi berat lahir rendah?
1.2.3 Apa etiologi dari bayi berat lahir rendah?
1.2.4 Apa yang menjadi faktor predisposisi dari bayi berat lahir rendah?
1.2.5 Apa diagnosa dan gejala klinis dari bayi berat lahir rendah?
1.2.6 Bagaimana penanganan dari bayi berat lahir rendah?



1.3    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari BBLR.
2.      Untuk mengetahui karakteristik dari BBLR.
3.      Untuk mengetahui etiologi dari BBLR.
4.      Untuk mengetahui faktor predisposisi dari BBLR.
5.      Untuk mengetahui diagnosa dan gejala klinis dari BBLR.
6.      Untuk mengetahui penanganan dari BBLR.

1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, maka dapat memberikan manfaat serta pengetahuan  yang berguna bagi mahasiswa, khususnya Mahasiswa Akademi Kebidanan dalam memahami tentang bayi berat lahir rendah.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian BBLR
a.     BBLR adalah Bayi Baru Lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 Gram sampai dengan 2499 Gram (Saifudin, 2002)
b.      BBLR Di bedakan dalam :
-   Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR), Berat lahir 1500–2500 Gram
-   Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), Berat Lahir < 1500 Gram.
-   Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), Berat lahir < 1000 Gram.
2.2Karakteristik BBLR
a.    Prematur
Adalah jalan lahir dengan kehamilan < 37 minggu dan mempunyai Berat badan sesuai dengan Berat Badan untuk masa kehamilan.
1.    Gambaran klinik
·      Berat < 2500 gram, Panjang Badan 45 Cm.
·      Lingkar kepala kurang dari 33 Cm, Lingkar dada kurang dari 30 Cm.
·      Masa kehamilan kurang dari 37 Minggu,
·      Kulit bayi tipis dan transparan, Lanugo banyak, Lemak subcutan kurang.
·      Kepala lebih besar dari pada Badan.
·      Otot hipotonik lemah
·      Tangisan lemah, Pernafasan tidak teratur, dan sering apNoe
·      Reflek toneck leher lemah dan reflek morro positif
·      Pernafasan 40 – 50x/Menit
·      Frekuensi Nadi 100 – 140x/Menit.
b.    Dismaturitas
Adalah Bayi Baru Lahir yang mempunyai berat 2500 Gram atau kurang dengan umur kehamilan lebih dari 37 Minggu.
1.    Komplikasi bayi Dismatur
·      Aspirasi mekonium
·      Jumlah hemoglobinnya tinggi, sering diikuti ikterus
·      Hipoglikemia di sebabkan oleh berkurangnya cadangan glikogen hati dan meningginya metabolisme bayi.
·      Keadaan lain yang dapat terjadi : Asfiksi, Perdarahan, Hiportemi, Cacat bawaan akibat kelainan kromosom.

2.3  Etiologi
a.    Prematur Murni
Menurut besarnya penyebab kelahiran bayi premature dapat di bagi:
1.    Factor Ibu
·      Toksemia gravidum yaitu preEklamsi
·      Kelainan bentuk uterus, Contoh : Uterus bikornis, InKompeten serviks
·      Tumor (Mioma uteri,Sistonia)
·      Ibu yang menderita penyakit antara lain:
-       Akut dengan gejala panas tinggi (Titus Abdominalis, Malaria)
-       Kronis (TBC, Penyakit jantung, grameru lonefritis)
-       Trauma pada masa kehamilan, Antara lain: Fisik, Jantung, Psikologis, stress.
·      Usia Ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
·      Plasenta, Antara lain : Plasenta previa, solusio plasenta.
2.    Factor Janin
·      Inkomtatibilitas darah Ibu dan Janin
·      Insufiensi plasenta
·      Infeksi (Rubeolla, Siffilis, Toksoplamoses)
·      Cacat bawaan
·      Ketuban pecah dini
·      Hidramnion
·      Kehamilan ganda

b.    Dismatirutas
·      Faktor Ibu: Hipertensi, Penyakit ginjal kronik, perokok, penderita diabetes militus, toksemia, hipoksia, gizi buruk, peminum alcohol.
·      Factor Uterus dan Plasenta   : Kelainan pembulu darah, insersi tali pusat tidak normal, transfuse dari kembar yang satu dengan yang lain, sebagian plasenya lepas.
·      Factor janin: Ganda, kelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam kandungan.
·      Keadaan social ekonomi yang rendah.

2.4    Faktor Predisposisi
a.     Factor ibu      : Riwayat kelahiran premature sebelumnya, perdarahan antepartum, malnutrisi, kelainan uterus, hidramnion, penyakit jantung/penyakit kronik lainnya, hipertensi, umur < 20 tahun atau > 35 tahun, jarak 2 kehamilan terlalu dekat, infeksi, dll.
b.      Factor janin     : Cacat bawaan, kehamilan ganda,hidramnion, ketuban pecah dini.
c.       Keadaan social ekonomi yang rendah
d.      Kebiasaan        : pekerjaan yang melelahkan, merokok.

2.5     Diagnosa dan Gejala Klinik
a.       Sebelum bayi dilahirkan
·      Pada anamnese sering dijumpai adanya riwayat abortus, pertus prematurus, kelahiran mati.
·      Pembesaran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan
·      Pergekaan janin yang lebih lambat walaupun kehamilan agak berlanjut.
·      Sering terjadi          : oligohidramnion, hyperemesis gravidarum,atau perdarahan antepartum.
·      Pertambahan berat badan ibu lambat atau tidak sesuai menurut seharusnya

b.      Setelah bayi dilahirkan
·      Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterine
Tanda-tanda bayi ini: Kepala keras, gerakkan bayi terbatas, vernik kaseosa sedikit atau tidak ada, kulit tipis kering,berlipat-lipat, mudah diangkat, abdomen cekung atau rata, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tali pusat tipis, lembek dan bewarna kehijauan.
·      Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 Minggu
Vernik kaseosa ada jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang tengkorak lunak, muka seperti boneka, abdomen buncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, tonus otot hipotonik.

2.6  Penanganan
a.     Umum
a)      Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami Hiportemi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
b)      Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan terhadap infeksi
c)      Pengawasan ASI/Nutrisi
Reflek menelan BBLR belum sempurna, pemberian nutrisi dilakukan dengan cermat.
d)     Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan erat kaitannya daya tahan tubuh.
b.    Dismaturitas
a)    Diberikan makanan dini (early feeding)
b)   Kadar gula harus diperiksa setiap 8 sampai 12 Jam
c)    Frekuensi pernafasan pada 24 Jam pertama
d)   Temperature harus dikelola, jangan sampai kedinginan karena bayi dismatur lebih mudah hiportemik
c.    Bayi Berat Lahir Sangat rendah (BBLSR) atau Prematur Kecil
a)    Pastikan bayi terjaga tetap hangat, bungkus bayi dengan kain kering yang hangat dan pakai topi untuk mencegah kehilangan panas.
b)   Jika pada riwayat ibu terdapat kemungkinan infeksi bakteri, beri dosis pertama antibiotic: Gentamicin 4 Mg/Kg BB IM di tambah Ampicilin 100 Mg/Kg BB IM atau Benzin penicillin.
c)    Jika terdapat sianosis atau suksr bernafas beri oksigen lewat kateter hidung.






























BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
BBLR adalah Bayi Baru Lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 Gram sampai dengan 2499 Gram. BBLR Di bedakan dalam : Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) :Berat lahir 1500–2500 Gram, Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) : Berat Lahir < 1500 Gram, Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER) : Berat lahir < 1000 Gram.
-       ­Karakteristik BBLR
Prematur adalah jalan lahir dengan kehamilan < 37 minggu dan mempunyai Berat badan sesuai dengan Berat Badan untuk masa kehamilan. Dismaturitas
adalah Bayi Baru Lahir yang mempunyai berat 2500 Gram atau kurang dengan umur kehamilan lebih dari 37 Minggu.

3.2  Saran
3.2.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan logika dan ilmu dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan yang baik dan benar.
3.2.2   Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah wawasan tentang asuhan kebidanan dan dapat memperbanyak dan menggandakan sebagai fasilitas perpustakaan.








DAFTAR PUSTAKA


-            Saiffudin,Abdul Bahri.2006.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: YBP-SP

-            Barbara , 2004. Perawatan ibu-bayi baru lahir.jakarta:EGC.

-            Http://www.wordpress.com. Tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir


Selasa, 18 Maret 2014

MAKALAH TANDA - TANDA BAHAYA BBL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Bayi adalah anak yang belum lama lahir. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram. Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain.
Rencana asuhan pada bayi hari ke 2 sampai ke 6 setelah lahir harus di buat secara menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi saat itu, apakah dalam keadaan normal atau sehat  atau mengalami gangguan / sakit. Pada bayi – bayi yang lahir di rumah sakit, atau klinik – klinik bersalin, asuhan pada bayi usia 2 – 6 hari ini juga harus di informasikan dan di ajarkan pada orang tua bayi, sehingga pada saat kembali ke rumah, mereka sudah siap dan dapat melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang di berikan pada bayi usia 2 – 6 hari meliputi hal – hal yang berkaitan dengan minum, BAK, BAB, tidur, kebersihan kulit, keamanan, tanda – tanda bahaya, dan penyuluhan sebelum pulang.
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu pertama.  Penyebab utama kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih  98%  kematian ini terjadi di Negara berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pencegahan dini dan pengobatan  yang   tepat. 
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil..

1.2.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang di maksud dengan tanda bahaya pada bayi baru lahir?
2.    Bagaimana kondisi yang mempengaruhi kondisi pasca natal?
3.    Berapa berat badan  normal bayi pada saat lahir?
4.    Bagaimana tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir?
5.    Bagaimana komplikasi  pada bayi baru lahir yang di sertai dengan tanda bahaya?

1.3.Tujuan
1.3.1     Tujuan Umum
        Setelah terselesaikanya makalah ini di harapkan mahasiswa mampu mengenali tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir
1.3.2     Tujuan Khusus
1.    Mengetahui pengertian dari tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir
2.    Mengetahui kondisi yang mempengaruhi kondisi pasca natal
3.    Mengetahui berat badan normal bayi pada saat lahir
4.    Mengetahui tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir
5.    Mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi  pada bayi baru lahir yang di sertai dengan tanda bahaya.

1.4.Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat  yang  berarti kepada :
1.      Bagi Institusi pendidikan
Dapat di jadikan sebagai bacaan dan sumber informasi bagi mahasiswa dan pendidikan dalam melaksanakan program pendidikan.
2.      Bagi Masyarakat/Orang tua Bayi
Setelah diberikan asuhan komprehensif diharapkan orang tua dapat mengenali tanda – tanda bahaya yang terjadi pada bayi baru lahir.
3.      Bagi Mahasiswa
Studi kasus ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang cara mengenali tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir dan dapat menanganinya dengan baik dan benar.




























BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian
Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi.
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan.
Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.         Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah kelahiran.
2.         Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.

2.2    Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal:
1.         Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidak di rawat oleh ibunya sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi perkembangannya.
2.         Jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal.
3.         Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman yang berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal,yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah sullitnya bayi bernapas.
4.         Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya di sebut premature, sedangkan yang terlambat disebut postmatur. Abortus : bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%
5.         Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua memperlakukan bayinya itu akan mendorong penyesuaian yang baik.
6.         Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua rangsangan yang diberikan.dan ketiga kepercayaan orang tua.

2.3    Berat badan bayi baru lahir (birthweight)
Berat badan bayi pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir:
1.         Bayi berat lahir cukup : bayi dengan berat lahir > 2500 g.
2.         Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1500 – 2500 g.
3.         Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) / Very low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir 1000 – 1500 g.
4.         Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) / Extremely very low birthweight infant : bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 g.

2.4    Tanda – Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir
Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi baru (neonatus):
1.         Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya kan berkyrang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat.
2.         Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan adalah bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi demam. Jika ya kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.
3.         Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan ataupun infeksi berat.
4.         Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau tidak.
5.         Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita merintih terus menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk, maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6.         Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik.
7.         Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
8.         Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau bidan.
9.         Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter.
Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya : Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas.Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin) :
·           Tidak bernafas
·           Sesak nafas
·           Sianosis sentral ( kulit biru)
·           Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
·           Letargis
·           Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
·           Kejang
Kondisi perlu tindakan awal
·           Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
·           Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
·           Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan segera (oleh tenaga di kamarbersalin):
·           Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah kelahiran bayi
·           Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai

2.5    Komplikasi Pada Bayi Baru Lahir
Komplikasi pada bayi baru lahir dan neonates,antara lain:
·       Prematuritas dan BBLR
·       Asfiksia
·       Infeksi bakteri
·       Kejang
·       Ikterus
·       Diare
·       Hipotermi
·       Tetanus neonatorum
·       Trauma lahir
·       Sindroma gangguan pernafasan
·       Kelainan congenital


























BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi.  Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya : Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas.Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin) : Tidak bernafas,  Sesak nafas, Sianosis sentral ( kulit biru), Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram,  Letargis, Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c),  Kejang.

3.2    Saran
Hendaknya kita dapat mengetahui  dan mengenali tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir, sehingga apabila kita menemukan salah satu tanda bahaya pada BBL kita dapat merujuk segera ke puskesmas atau ke rumah sakit.
















DAFTAR PUSTAKA


-            Saiffudin,Abdul Bahri.2006.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: YBP-SP

-            Barbara , 2004. Perawatan ibu-bayi baru lahir.jakarta:EGC.

-            Http://www.wordpress.com. Tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir